Rasulullah Saw adalah Uswatun Hasanah
Muhammad Rasulullah Saw.
ALLAH SWT berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (21)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Imam Jalalain dalam tafsirnya mengatakan, Rasulullah Saw adalah panutan dalam berperang dan bertahan di medan perang.
Ibnu Abbas r.a. dalam tafsirnya mengatakan, dalam diri Rasulullah Saw terdapat sunnah hasanah dan menjadi panutan yang baik dengan berperang bersama beliau dalam Perang Khandaq (Perang Ahzab). Itu bagi orang yang mengharapkan karamah dari Allah dan pahala dariNya. Juga dikatakan bagi orang yang takut kepada Allah dan takut kepada azab akhirat dan yang senantiasa berdzikir dengan lisan maupun hati.
Dalam Tafsir Sam’ani diterangkan bahwa firman Allah SWT menyebut bahwa Rasulullah Saw adalah uswah hasanah, artinya qudwah hasanah, artinya panutan yang baik. Agar umat Islam menolong dan bersabar atas musibah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Saw dimana beliau di dalam perang Uhud mengalami luka-luka dan paman beliau Hamzah bin Abdul Muthallib terbunuh. Namun Rasulullah Saw bersabar. Di sinilah kaum muslimin wajib meneladani kesabaran dan ketegaran Beliau Saw dalam menghadapi situasi yang paling buruk dalam peperangan.
Kewajiban meneladani dan mengikuti perintah Rasulullah Saw bagi seorang muslim adalah perintah Allah SWT sebagaimana firman-Nya:
“…apa yang diberikan (diperintahkan) Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr 7).
Juga merupakan manifestasi dari kecintaan kita kepada Allah, sebagaimana firman-Nya: “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran 31).
Meneladani Rasulullah Saw tentunya tidak terbatas dalam peperangan seperti yang diceritakan dalam konteks ayat di atas. Tapi meneladani dan mengikuti Rasulullah Saw adalah berlaku umum untuk apa-apa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah Saw sebagaimana disebutkan dalam QS. Al Hasyr di atas.
Dalam melaksanakan shalat, beliau bersabda: “Shalatlah kalian sebagaimana aku shalat”. Dalam melaksanakan haji, Rasulullah Saw bersabda: “Ambillah manasik haji kalian dariku.”
Dalam masalah nikah Rasulullah Saw bersabda: “Nikah adalah sunnahku, siapa saja yang membenci sunnahku maka dia tidak termasuk golonganku”.
