Urgensi dan Perkembangan Kalender Hijriah Global Tunggal

 Urgensi dan Perkembangan Kalender Hijriah Global Tunggal

Ilustrasi

DALAM Al-Qur’an maupun Hadis Nabi Saw diakui tidak ada teks yang secara eksplisit merujuk pada konstruksi kalender Islam atau belakangan sering disebut sebagai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

“Dalam Al-Qur’an maupun Hadis memang tidak akan kita dapati bagaimana membuat kalender Islam global itu. Tapi kita bisa menggunakan cara berpikir Imam Syatibi dengan mengumpulkan sejumlah dalil,” ungkap Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar, dalam “Seminar Nasional: Sosialisasi Kalender Hijriyah Global Tunggal” di Universitas Muhammadiyah Bandung pada Sabtu (11/05/2024) lalu.

Baca juga: Sejarah Penetapan Kalender Hijriah

Menurut Syamsul, seperti dilansir situs resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, Imam Syatibi telah menyoroti pentingnya menyusun argumen dari berbagai dalil untuk merumuskan kalender hijriyah global tunggal tersebut.

Meskipun tidak ada ayat yang secara langsung menyebutkan bagaimana kalender hijriah global itu harus dibuat, Syatibi menegaskan bahwa dengan mengumpulkan dan menganalisis semua dalil yang relevan, akan dapat diambil kesimpulan umum yang mendukung pembangunan kalender ini.

Syamsul mencontohkan, tentang maslahat atau kepentingan umum. Tidak ada ayat yang secara tegas menjelaskan konsep maslahat. Namun, melalui analisis dalil-dalil yang tersebar dalam Al-Qur’an dan Sunnah, para ulama telah menyusun prinsip-prinsip dasar maslahat. Begitu pula dengan pembangunan kalender Islam, penelusuran teliti terhadap dalil-dalil memungkinkan penyusunan prinsip-prinsip yang mendasari kalender tersebut.

Meskipun tidak ada ayat yang secara langsung menetapkan konstruksi kalender Islam, pemahaman mendalam terhadap Al-Qur’an dan Sunnah memungkinkan pengembangan argumen yang kuat untuk membangun kalender ini. Ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam konteks kontemporer.

Menurut Syamsul, dasar dari pembangunan Kalender Islam Global ini dapat dibaca dari QS. Al Anbiya ayat 92 dan QS. Al Mu’minun ayat 52. Kedua ayat ini adalah contoh yang sangat menggambarkan tentang pentingnya persatuan dalam Islam. Dalam konteks ini, penggunaan kalender sebagai alat untuk menentukan waktu-waktu ibadah dan perayaan keagamaan menjadi bagian dari kesatuan sistem yang menyatukan umat Muslim sebagai satu kesatuan.

Lebih jauh lagi, Syamsul mengatakan QS. Al Anbiya ayat 107 dan QS. Saba’ ayat 28 menggambarkan universalisme ajaran Islam, yang menekankan bahwa risalah Nabi Muhammad saw ditujukan untuk seluruh umat manusia. Dalam konteks ini, penyediaan sistem kalender yang dapat diterapkan secara global menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.

Hal ini diperkuat oleh sebuah hadis yang menunjukkan perlunya kalender hijriyah global, yang diriwayatkan oleh Abū Hurairah, r.a., bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, “Puasa itu pada hari (semua) kamu berpuasa, Idulfitri itu pada hari semua kamu beridulfitri, dan Iduladha itu pada hari semua kamu beriduladha.”

Frasa “semua kamu” dengan jelas menegaskan perlunya adanya kalender global yang mengikuti prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia.

Dengan demikian, pemahaman mendalam terhadap Al-Qur’an, Hadis, dan prinsip-prinsip umum Islam menggarisbawahi urgensi dan pentingnya pengembangan Kalender Hijriyah Global Tunggal sebagai alat untuk menyatukan umat Islam dalam satu sistem waktu yang terpadu dan universal.