Istana Alhambra, Bukti Kejayaan Peradaban Islam di Spanyol

 Istana Alhambra, Bukti Kejayaan Peradaban Islam di Spanyol

Istana Alhambra di Granada, Spanyol.

KEINDAHAN Istana (Puri) Alhambra, di Granada, Andalusia (Spanyol) itu tidak ada duanya. Siapa saja yang telah berkunjung dan telah menikmati keindahan dan kemewahan puri ini. Baik orang Barat atau orang Timur, biar ia beragama Islam, Nasrani, Yahudi atau lainnya, tentu akan takjub dan mengaku dalam hati kecilnya bahwa umat Islam dalam beberapa abad yang silam sudah mencapai puncak ketinggian peradaban dan kesenian yang belum ada taranya sampai ke abad modern sekarang ini.

Dengarlah serangkum sajak dari Victor Hugo, pujangga Barat yang terbesar itu, ia telah membayangkan keindahan Alhambra dalam sajak yang kira-kira maksudnya:

Alhambra, Oo Alhambra.
Hanya mungkin dalam mimpi.
Atau istana mambang dan peri.
Yang telah menjelma.
Bila purnama raya,
Memandikanmu dengan cahaya.
Gemerlapan berkejaran,
Riak air berdesiran.
Bisik hati akan bergema,
Oo, alangkah indahnya.

Selain dari itu, seorang pangeran dari India yang mengunjungi Alhambra, telah menulis catatan kenang-kenangan di atas salah sebuah pintu Alhambra itu, demikian bunyinya:

“Andaikata firdaus ada di dunia, maka Firdaus itu ialah Alhambra.”

Alhambra itu didirikan di atas dataran sebuah bukit kecil yang tingginya kira-kira 150 meter di atas kota Granada. Dari jauh kelihatan laksana sebuah benteng yang kokoh dengan menaranya yang menjulang megah.

Kadang-kadang puri ini kelihatan samar-samar ditutupi awan yang merendah, di bawahnya pucuk kayu menghijau rindang, yang menambah indah pemandangan ke jurusan sana. Jalan yang menuju Alhambra itu diteduhi oleh pohon-pohon yang tumbuh teratur serta sayup-sayup kedengaran desiran air yang memercik dari pancaran-pancaran air yang banyak terdapat di sepanjang jalan menuju Alhambra itu.

Pada waktu ini, setiap senja orang akan mendengar bunyi lonceng mendengung memenuhi angkasa kota Granada. Bunyi itu asalnya dari sebuah lonceng besar yang tergantung di puncak menara Vela (Torre de la Vela), ialah salah sebuah menara Alhambra yang tingginya 26 meter.

Lonceng ini amat besar, beratnya tidak kurang dari 1200 kg. Pada tiap-tiap tanggal 2 Januari, lonceng besar itu dibunyikan terus selama 24 jam. Karena pada tanggal tersebut ialah tanggal jatuhnya kota Granada ke tangan tentara Gothik dan pada hari itu pulalah berakhirnya kekuasaan Islam di sana.

Alhambra itu didirikan dalam abad ke-14 oleh Sultan Muhammad bin Al-Ahmar I. Dari Al-Ahmar itulah asalnya nama Alhambra, tetapi ada juga yang mengatakan ialah karena tanah tempat mendirikan Alhambra itu berwarna “hamra” yang artinya merah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 15 =