Waketum MUI Kecam Pernyataan Arya Wedakarna yang Rendahkan Jilbab
Buya Dr. Anwar Abbas.
Jakarta (Mediaislam.id) – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas mengecam pernyataan Anggota DPD RI Arya Wedakarna (AWK) yang intoleran kepada petugas perempuan berhijab di bagian depan layanan publik.
Buya Anwar menekankan bahwa hijab bukan sekadar pakaian, melainkan bagian penting dari ibadah dalam ajaran Islam.
“Sebagai pejabat publik, seharusnya Bapak Arya Wedakarna lebih berhati-hati dalam berucap dan menghormati keberagaman agama di negara Indonesia,” kata Buya Anwar dalam keterangannya
Menurutnya, pernyataan Arya tidak hanya menyinggung komunitas Muslim, tetapi juga berpotensi merusak kerukunan antarumat beragama yang lama terjaga di Indonesia.
“Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan agama. Setiap warga negara, terlebih lagi pejabat publik, harus memelihara dan menghormati keberagaman ini,” ujarnya.
Dia juga menyoroti dampak pernyataan Arya terhadap pariwisata di Bali. Bali sangat bergantung pada pariwisata, dan kerukunan antarumat beragama adalah kunci utama.
“Pernyataan yang memicu perpecahan hanya akan merugikan kita semua, terutama masyarakat Bali sendiri,” tambahnya.
Sebelumnya, video Arya viral di media sosial, dirinya ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai hijab menimbulkan kontroversi.
“Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek,” ucap Arya.
Sementara itu, Arya telah menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya, namun banyak yang berpendapat bahwa ini bukan hanya masalah permintaan maaf, melainkan pentingnya edukasi dan pemahaman lebih dalam mengenai keberagaman dan toleransi. []
