Berbakti kepada Orang Tua
Ilustrasi
“Siapa yang berbakti kepada orang tuanya, dia akan mendapat keberuntungan dan Allah SWT akan menambah panjang umurnya.” (HR Bukhari, Abu Yala, Thabrani, dan Hakim).
Masyaallah banget ya sobat muslimah, siapa sih yang nggak mau sepanjang umurnya selalu diberkahi oleh Allah? Hadis diatas mengatakan bahwa siapa saja yang memuliakan orang tuanya maka berkah juga umurnya. Orang tua adalah surga bagi kita. Dalam Islam, berbakti kepada keduanya adalah sebuah kewajiban.
Berbakti kepada orang tua juga diperintahkan oleh Rasulullah Saw. Ketika beliau ditanya oleh Abdullah bin Masud ra., Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza wa Jalla? Nabi bersabda, “Salat pada waktunya.” Ibnu Mas’ud bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Nabi menjawab, “Lalu birrul walidain (berbakti kepada kedua orangtua).” Ibnu Mas’ud bertanya lagi, “Lalu apa lagi?“ Nabi menjawab, “Jihad fi sabilillah.” Demikian yang beliau katakan, “Andai aku bertanya lagi, tampaknya beliau akan menambahkan lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun sayangnya ya sobat muslimah, di era dunia serba serbi ini dunia sudah semakin cangih akan teknologinya, sehinga remaja gen-z sebagian atau bahkan kebanyakan masih melawan kepada orang tuanya dan nggak mau mendengar bahkan mengacuhkan himbauan.
Allah Swt. berfirman, Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra:23)
Katakanlah, ‘Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua.’ (QS Al-An’am: 151).
Sobat muslimah, ada larangan yang harus kita hindarkan terhadap orang tua:
Pertama, jangan mengatakan perkataan yang bersifat menggampangkan, meremehkan, atau menganggap kecil (uffin). Orang tua yang telah mendidik dan membesarkan kita dengan sepenuh hati, maka tidak sepantasnya kita berkata kasar kepada keduanya.
Kedua, jangan membentak orang tua dengan kata-kata kasar seperti, “Ah!”
Dikutip dari buku “Ilmu Ushul Fiqh” yang kata-kata yang dilarang sejatinya tidak hanya, “Ah.” Kata seperti, “Cih” dan “Cis” juga ikut dilarang karena berisiko menyakiti dan menyinggung hati orang tua.
Ketiga, tidak berbicara dengan orang tua kecuali dengan perkataan yang mulia. Berbicaralah kepada mereka dengan lemah lembut dan perlakukan lah mereka dengan lemah lembut juga.
