KH Cholil Nafis: Dai Perlu Berikan Pendidikan Politik kepada Umat
KH Cholil Nafis
Jakarta, Mediaislam.id–Gelaran Pemilu 2024 sudah semakin dekat. Situasi politik pun mulai memanas. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan umat perlu mendapatkan pendidikan politik, agar pesta politik tahun depan tidak menyebabkan ketegangan.
Menurut Kiai Cholil, dai atau alim ulama memiliki kewajiban untuk menyampaikan pendidikan politik.
“Para dai hendaknya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar dalam menyikapi perbedaan pilihan politik tidak dibawa ke ranah perselisihan,” ujar Kiai Cholil pada acara Silaturahmi dan Halaqah Dakwah bertema “Urgensi Peran Dai dan DKM Masjid dalam Menjaga Ukhuwah di Tahun Politik” di Kantor Walikota Jakarta Barat, Kamis (21/9/2023).
Diungkapkan Kiai Cholil, perbedaan pilihan politik merupakan keniscayaan. Namun, jangan sampai perbedaan menjadi sumber kebencian satu sama lain.
“Perbedaan itu sah-sah saja, selama tidak mengkampanyekan kebencian kepada orang yang tidak sama pilihan politiknya,” jelas Kiai Cholil.
Kiai Cholil melanjutkan, “Para dai dan pengurus DKM memiliki peran strategis dalam menjaga ukhuwah ini. Karena dai yang berceramah di mana-mana, dan masjid sebagai tempat dakwah setiap harinya.”
Kiai Cholil mengingatkan agar masjid dan muslaha dijadikan tempat kampanye politik praktis. Karena hal tersebut dapat menyebabkan perpecahan umat.
“Masjid atau mushala adalah rumah bersama umat Islam. Di dalamnya umat Islam dengan berbagai pilihan politik yang berbeda,” tegas Kiai Cholil.

Pada Silaturahmi dan Halaqah Dakwah yang diselenggarakan MUI Kota Administrasi Jakarta Barat ini dihadiri 100 dai daiyah dan DKM Masjid se-Jakarta Barat.
Kegiatan berjalan lancar dan peserta sangat antusias. Karena hadir dalam acara ini tokoh-tokoh dan ulama DKI Jakarta. Di antaranya Wakil Walikota Jakarta Barat Drs. Hendra Hidayat, MA, Rois Syuriah NU DKI Jakarta, KH. Muhyidin Ishak, Ketum MUI jakarta Barat, KH. Abdurrahman Shoheh, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Dr. KH. Ahmad Zubaidi, MA.
Hadir juga ulama sepuh DKI, KH. Mahfuz Asirun dan Ketua DMI dan FKUB Jakata Barat.*
