JIC Gelar Kegiatan Peningkatan Kualitas Mubaligh dan Imam Masjid

Jakarta, Mediaislam.id–Untuk meningkatan kualitas para mubaligh, mubalighoh dan imam masjid, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau yang lebih dikenal dengan nama Jakarta Islamic Centre (JIC) menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kualitas Mubaligh dan Imam Masjid Se-DKI Jakarta.
Wakil Kepala PPIJ DR KH. Didi Supandi, MA mengatakan sebagai Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau research and development Society, tugas utama Jakarta Islamic Centre adalah melakukan kegiatan dakwah, pendidikan, dan keislaman.
“Dan Divisi Takmir ini melihat perlunya diadakan pelatihan peningkatan mutu para imam, mubaligh, dan mubalighoh,” terang Kiai Didi yang disampaikannya dalam pembukaan Pelatihan Kualitas Mubaligh dan Imam Masjid Se-DKI Jakarta, di food court Jakarta Islamic Centre, Kamis (10/8/2023).
Kiai Didi juga menyampaikan bahwa PPIJ juga telah terlibat dalam program pelatihan peningkatan retorika dakwah kepada para ustadzah dari Badan Kontak Majelis Taklim Jakarta Utara.
“Peningkatan dan juga pengembangan pada kemampuan kualitas retorika dakwah pada pada Ustadzah itu menjadi penting karena mereka adalah Agent of Change, mereka adalah tokoh masyarakat, tokoh agama yang menjadi panutan di lingkungannya masing-masing,” terangnya.
Dengan adanya kegiatan Peningkatan Kualitas Mubaligh dan Imam Masjid yang diadakan Jakarta Islamic Centre, Kiai Didi berharap dapat meningkatkan keilmuan bagi para mubaligh, mubalighoh, dan para imam masjid yang hadir.
“Bertambah lagi keilmuannya, akan bertambah lagi kealimannya, bertambah lagi kualitas kebaikan-kebaikan didalam dakwahnya yang pada gilirannya itu akan tersampaikan kepada masyarakat yang ada di DKI Jakarta,” ujar Kiai Didi.
Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Peningkatan Kualitas Mubaligh dan Imam Masjid Se-DKI Jakarta yang bekerjasama dengan Dewan Masjid Provinsi DKI Jakarta diantaranya, KH Subki, Lc (Ketua Lembaga Dakwah Al Qudwah Jakarta), KH Ma’mun Al Ayubi (Ketua DMI Provinsi DKI Jakarta), dan KH. Abdul Manan Ghani (MUI Pusat).*