Sedekah Paling Utama

 Sedekah Paling Utama

Ilustrasi

MENGHUBUNGKAN Silaturahmi, Meskipun Mereka Memutuskanmu

Abu Hurairah menyampaikan, bahwa ada seorang laki-laki berkata, “Ya Rasul, saya punya kerabat yang selalu saya jaga hubungannya, tapi mereka memutuskan hubungannya denganku. Saya selalu berlaku baik terhadap mereka, tapi mereka selalu bersikap buruk padaku. Saya senantiasa menghormati mereka, tapi mereka selalu tidak mempedulikan saya!”. Mendengar itu Nabi bersabda, “Kalau apa yang engkau katakan itu benar, maka seolah-olah wajah mereka sudah berubah, namun mereka selalu bersamamu dengan bantuan Allah, kalau saja kau tetap bersikap demikian.” (HR. Muslim).

Pada suatu hari Rasul Saw bersabda, “Tiga kelompok orang yang melakukan amal perbuatan, dan akan dimasukkan ke dalam surga dengan rahmat-Nya”. Para sahabat bertanya, “Pekerjaan apa itu, ya Rasulullah?” Nabi menjelaskan, “Memberi kepada orang yang tidak memberi kepadamu, menghubungi orang yang memutuskan hubungannya denganmu, dan memberikan maaf kepada orang yang telah menzalimimu. Kalau kamu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan itu Allah berkenan memasukkanmu ke dalam surga.” (HR. Al-Bazzar, At-Thabarani dan Al-Hakim).

Dari Ali Karamallahu wajhahu, Nabi Saw bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepadamu akhlak yang paling mulia di dunia dan akhirat? Yaitu hendaklah kamu menghubungi orang yang memutuskanmu, memberi orang yang tidak memberimu, dan memberi maaf kepada siapa yang telah menzalimimu.” (HR. At-Thabarani dalam “Al-Ausath”).

Dibawakan oleh Muadz ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya keutamaan paling tinggi, ialah apabila engkau menghubungi orang yang memutuskan hubungannya denganmu, memberi orang yang tidak memberi kepadamu, dan memaafkan orang yang pernah memaki-makimu.” (HR. At-Thabarani).

Dikisahkan oleh Ummu Kultsum binti Uqbah ra bahwa Nabi Saw bersabda, “Sedekah yang paling utama ialah sedekah yang diberikan kepada keluarga dekat yang menyembunyikan rasa permusuhannya kepadamu.” (HR. Thabarani, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Hakim).

Hadits tersebut tidak menyimpang dari arti sabda beliau “Dan menghubungi orang yang telah memutuskan hubungannya denganmu”.

Ruginya Memutus Hubungan

Diceritakan oleh Abu Bakar ra, bahwa baginda Saw bersabda, “Tidak ada dosa yang lebih layak dipercepat hukumannya di dunia, dan apa yang dipersiapkan Allah baginya di akhirat, daripada tindakan kezaliman dan pemutusan hubungan silaturrahmi.” (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).

Dari Aisyah ra, dari Rasulullah Saw, “Kebaikan yang balasannya paling cepat ialah; perbuatan berbakti kepada kedua orangtua, dan memelihara hubungan kekeluargaan. Dan kejahatan paling cepat mendapat siksaan ialah; tindakan kezaliman dan pemutusan hubungan keluarga.” (HR. Ibnu Majah).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × one =