Urgensi Waktu Ramadan
Oleh:
KH. Bachtiar Nasir
INI adalah musim takwa, bulan takwa, waktu-waktu takwa, dan pesan takwa yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pesan takwa adalah dari Alquran dan pesan takwa itu dibawa oleh Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Biasanya Ramadhan terkait dengan soal makan dan tidak makan. Minum atau tidak minum. Namun kali ini kita akan bicara tentang waktu Ramadhan.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Surat Al-Baqarah: 183-184).
Bila Ramadan telah berjalan atau bahkan telah lewat, tetapi volume takwa kita tidak bertambah berarti kita telah gagal. Kita harus tahu bahwa kita harus memiliki target untuk mengetahui seberapa besar peningkatan takwa kita. Tanpa memiliki target, kemungkinan besar kita akan gagal.
Yang harus kita miliki adalah attitude, behavior, dan mental untuk takwa. Jika kita tidak memiliki ini semua berarti kita tidak menghargai Allah yang sudah mempersiapkan berbagai fasilitas dan kemewahan di bulan Ramadan.
Bulan Ramadan itu sangat singkat waktunya. Orang yang bertakwa sangat menyadari bahwa bulan ini sangat terbatas waktunya dan sangat berhati-hati dalam menggunakannya. Dia tidak kemudian terkaget-kaget manakala Ramadan sudah berlalu dengan cepat hingga menuju akhir karena ia sudah punya target dan telah berjuang mengisinya.
Hamba-hamba Allah yang bertakwa begitu menghargai waktu akan benar-benar memperhatikan berjalannya waktu Ramadan ini. Ini adalah training yang diberikan langsung oleh langit, oleh Allah Azza wa Jalla. Orang yang bertakwa akan mengupayakan dirinya berhasil menjadi pribadi excellent. Mereka akan benar-benar fokus dalam mengisi Ramadan. Terutama dari sisi kalbunya, sikap mentalnya, bahkan dari segi perilakunya dan output-nya, ia akan membentuk lingkungan takwa.
Bulan Ramadhan ini singkat sekali, apalagi bila seseorang melihatnya dengan kacamata takwa maka ia pasti akan berharap agar semua bulan dalam satu tahun adalah Ramadan.
Mari kita melihat lorong waktu ini adalah suatu lorong waktu yang Allah ciptakan dimana Alquran diturunkan. Alquran tidaklah diturunkan di bulan bernama Maret-April, tetapi diturunkan di bulan yang bernama Ramadan.
Contoh kasusnya bila Anda tidur dalam kondisi keimanan yang baik dan tenang setelah berzikir, maka ruh Anda yang masuk ke alam barzah bisa bertemu dengan para Nabi dan Rasul, juga para ulama pewaris Nabi, dengan orangtua, orang di masa lalu bahkan orang di masa depan.
Di alam ruh tidak ada batasan waktu. Ingatlah sewaktu Nabi Muhammad Isra’ Mi’raj, Rasul melakukan perjalanan hanya dalam waktu semalam. Banyak orang yang murtad ketika itu. Tidak percaya dengan apa yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Apalagi jika diceritakan bahwa Rasulullah menjadi imam bagi seluruh nabi dan rasul di Baitul Maqdis. Tentu saja di alam ini satuan waktunya berbeda. Di alam yang Allah tentukan, punya sifat waktunya masing-masing. Begitu pula dengan Ramadan.
Bulan Alquran
Di bulan ini, orang-orang yang bertakwa juga tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bisa meraih semua fasilitas terbaik dari Allah. Bila ada pekerjaan prioritas di bulan Ramadan maka prioritaskanlah untuk membaca Alquran. Orang yang masih berada di luar lorong waktu Ramadan maka akan mengerjakan hal yang sia-sia.
Di bulan ini, Alquran diturunkan sebelum ada aktivitas puasa. Aktiitas Alquran ini dilakukan sebelum turun kewajiban saum. Alquran adalah kebutuhan jiwa. Tidak ada rukshah dalam membaca Alquran.
Allah juga yang menetapkan penentuan-penentuan waktu di dalam Alquran. Sesungguhnya Allah mengetahui kamu mendirikan shalat untuk qiyamul lail. Allah Ta’ala memperhatikan kita di setiap bagian waktu. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang bodoh dengan menyia-nyiakan waktu. Semoga Allah kabulkan kira termasuk orang-orang yang memanfaatkan waktu dengan baik.
Allah menetaplan ukuran waktu malam dan siang. Gunakan waktu malam utuk kegiatan malam dan siang untuk kegiatan siang. Bagi orang yang memiliki ilmu pengetahuan, pergantian siang dan malam dan apa yang ada di dalamnya, akan menambah ilmu pengetahuan kepadanya. Kalau ada yang harus bertambah setiap hari, maka yang harus bertambah tersebut adalah ilmu pengetahuan. Orang-orang yang shaleh maka tidurnya akan mendapatkan ilmu dengan ru’yah shalihah dengan mimpi yang benar.
Sesungguhny orang yang tidak bersyukur atas waktu tidak akan merasakan nikmah sakinah. Yaitu tidur malam dan bangun dengan bugar. Lantas bagaimana dengan waktu-waktu ibadahmu? Orang-orang yang bertakwa pasti tahu cara mengatur waktu ini.
Goal Ramadhan adalah semakin mangakarnya Alquran di hati kita. Gagal jika kita lapar dan haus, tetapi tidak mampu menginstall Alquran di dalam hati. Orang yang tidak membaca Alquran di bulan Ramadan berarti ia telah gagal di dalam lorong waktu bulan Ramadan.
Allah Ta’ala Maha Mengetahui bahwa bakal ada berbagai hal yang akan kita hadapi dalam kehidupan. Juga dalam waktu membaca dan menghayati Alquran. Oleh karena itu, Allah memberi keringanan kepada kita dengan memudahkan bacaan dan membolehkan kita membaca apa yang mudah. Maka, janganlah lupa untuk membaca firman-Nya, dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat.*
