Begini Cara Atur Keuangan Saat Bulan Ramadan
Ilustrasi
Surabaya, Mediaislam.id–Mengelola keuangan selama bulan Ramadan tentu tidak kalah penting dengan hari-hari sebelum Ramadan. Pasalnya, saat Ramadan ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebanyakan seseorang tidak sadar menghabiskan banyak uang untuk buka puasa bersama sampai membeli baju jelang lebaran.
Perubahan kebiasaan selama bulan Ramadan tentu membawa perubahan dalam pengelolaan keuangan juga. Meski saat menjelankan puasa mengurangi beberapa aktivitas, acapkali pengeluaran justru membengkak selama bulan Ramadan.
Arin Setiyowati Pakar Ekonomi UM Surabaya membagikan sejumlah tips mengatur keuangan selama Ramadan agar keuangan tetap aman.
Pertama, menurut Arin adalah fokus pada kebutuhan, bukan keinginan. Substansi dari ibadah puasa adalah latihan menahan hawa nafsu, baik lahiriah (makan dan minum) juga batiniah (salah satunya adalah keinginan untuk berbelanja di luar dari kebutuhan utama). Apalagi, menahan godaan diskon besar-besaran baik di offline maupun online store.
Kedua, melakukan belanja bulanan untuk Ramadan lebih awal. Belanja kebutuhan bulan Ramadan di awal bulan menjadi langkah antisipatif supaya tidak terjebak pada kenaikan harga bahan-bahan pokok yang biasanya mengalami kenaikan harga di bulan Ramadan dibanding bulan-bulan lainnya.
Ketiga, buat rencana menu sahur dan berbuka puasa. Arin menyebut, cara ini memudahkan seseorang dalam penyusunan belanja kebutuhan selama Ramadan, terlebih jika didaftar secara detail dan komitmen untuk melakukan pola belanja sesuai perencanaan.
Keempat, rencanakan jadwal buka puasa bersama dengan bijak. Ritual buka bersama menjadi financial trap saat Ramadan, mengingat jadwal yang unpredictable dan budgetting yang biasanya di atas rata-rata konsumsi.
“Maka usahakan jadwal buka bersama secara bijak di awal bulan supaya tidak membebani keuangan bulan Ramadan,”tegas Arin lagi.
Kelima, kelompokkan pengeluaran untuk Ramadan dan Hari Raya. Hal ini menjadi langkah penting juga yang harus dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran di luar perencanaan.
“Jika kebutuhan Ramadan hanya fokus untuk kebutuhan pokok harian, maka lain halnya dengan Hari Raya yang biasanya ada pos untuk menyiapkan hadiah maupun THR (Tunjangan Hari Raya) untuk keluarga, hingga pembelian baju baru untuk lebaran,”katanya.
Keenam, memahami situasi keuangan rumah tangga. Berangkat dari kebiasaan buka bersama pada bulan Ramadan, maka penting untuk melakukan control dan ketegasan diri baik dalam menerima atau menolak undangan buka bersama supaya tidak mengganggu alokasi dana yang sudah direncanakan sebelumnya.
Terakhir, sisihkan pemasukan untuk zakat fitrah dan bentuk amal lainnya. Kewajiban lanjutan saat Ramadan sebelum memasuki idul fitri adalah membayar zakat fitrah.
“Maka jangan terprovokasi dengan gemerlap diskon harga barang jasa namun melupakan kewajiban untuk menunaikan pembayaran zakat fitrah dan zakat mal. Hal tersebut sebagai bagian dari ibadah, juga bentuk kepedulian sosial kita,”pungkas Arin.*
