Upaya Kembalikan Bogor Dayeuh Ulama

 Upaya Kembalikan Bogor Dayeuh Ulama

Bogor (Mediaislam.id) – Bogor merupakan salah satu daerah yang masuk di Provinsi Jawa Barat. Sejarah Bogor cukup panjang, dimulai dari ketika menjadi Ibu Kota Kerajaan Pajajaran hingga kini menjadi salah satu kota terpenting penyangga Ibu Kota Negara DKI Jakarta.

Daerah yang selama ini dikenal sebagai kota hujan ini mempunyai sejarah dan peradaban yang dimulai sejak abad IV Masehi. Sejarah Bogor erat kaitannya dengan Kerajaan Pajajaran. Beberapa tulisan sejarah menyebutkan jika Bogor menjadi pusat pemerintahan kerajaan terbesar yang menguasai Pasundan pada sekitar abad 13-15 Masehi.

Bogor yang dikenal juga sebagai kota beriman tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan Islam di Tatar Sunda. Sejumlah situs yang menjelaskan jejak-jejak perkembangan Islam di kota yang pada zaman kolonial dikenal sebagai Buitenzorg.

Selain jejak-jejak perkembangan Islam, Bogor juga dikenal sebagai daerah yang melahirkan banyak ulama besar, diantaranya almarhum KH Sholeh Iskandar, KH Abdullah bin Nuh, KH Falak Pagentongan dan lainnya.

Dengan banyaknya para ulama yang berasal dari Bogor tersebut, tidak salah jika Bogor juga mendapat julukan sebagai “Dayeuh (ibu kota) para Ulama” Pengan berbagai tradisi dan budaya yang bersumber dari ajaran-ajaran Islam.

Akan tetapi, Bogor saat ini menjadi wilayah yang memiliki sejumlah permasalahan, diantaranya masalah sosial dan budaya. Hal tersebut disampaikan Pimpinan Majelis Al Ihya KH Chaerul Yunus dalam acara silaturahim bersama sejumlah ulama, tokoh dan budayawan di gedung pertemuan Masjid Jabal Nur, Sentul, Bogor, Rabu (22/2/2023).

“Di Bogor ini macam-macam masalahnya, LGBT (lesbian, gay, biseks dan trangender) dan lain-lain. Bahkan benteng Ahmadiyah ada di Bogor,” ujar Ustaz Chaerul.

Terkait LGBT, perilaku penyimpangan itu merupakan agenda internasional untuk merusak peradaban manusia. “Dan Bogor menjadi tempat yang banyak LGBT, karena itu kita harus menyelamatkan mereka agar bertobat kembali ke fitrah,” jelasnya.

Penerus perjuangan almarhum KH Husni Thamrin itu mengatakan, banyaknya tantangan dan ujian penyebab utamanya dikarenakan banyak umat yang meninggalkan ulama.

Untuk itulah, gagasan agar Bogor kembali kepada jati dirinya sebagai “Dayeuh Ulama” menjadi hal yang amat penting.

Program “Bogor Dayeuh Ulama” digagas untuk mengingatkan warga Bogor khususnya yang beragama Islam untuk kembali meneruskan semangat perjuangan para ulama yang berkiprah di Bogor di dalam menjalani kehidupan keseharian agar tidak melepaskan jati dirinya sebagai seorang muslim yang terikat dengan tradisi dan budaya Bogor yang bernafaskan ajaran Islam seraya menolak segala tradisi dan budaya asing yang bertentangan dengan Islam.

Pimpinan Forum Sinergi Muslim Ustaz Imam Syafi’i menyebutkan tujuan program tersebut. “Pertama menjadikan Bogor kembali menjadi Dayeuh Para Ulama dengan meneruskan perjuangan dan dakwah yang dilakukan oleh para ulama Bogor,” ujarnya.

Kedua, melakukan berbagai upaya dalam rangka penguatan akidah umat Islam Bogor. Ketiga, memberikan dakwah penyadaran agar Umat Islam di Bogor terikat dengan ajaran Islam.

“Keempat, mengajak umat Islam Bogor untuk terus menjadikan Islam sebagai sumber ajaran yang dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang kelima, mengajak umat Islam Bogor untuk terus mempraktikan toleransi beragama sesuai prinsip dalam Islam,” jelas Imam.

Gagasan “Bogor Dayeuh Ulama” diharapkan menumbuhkan kecintaan kepada ulama dan menjadi program bersama seluruh elemen umat Islam, khususnya pemerintahan daerah Bogor sehingga nilai-nilai keislaman bisa diimplementasikan dalam seluruh aspek kehidupan.

Acara silaturahim ulama dan tokoh serta budayawan tersebut dihadiri antara lain KH Chaerul Saleh, KH Badrudin Subhki, Habib Ahmad al Munawar, Dr Ahmad Sastra, Ustaz Ismail Yusanto, Ace Sumanta, Apendi Arsyad, Ustaz Wilyudin Dhani dan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 + 14 =