Serangan dan Penggalian Mengancam Al-Aqsha
Al-Quds (Mediaislam.id) – Intensitas serangan yang dilakukan pendudukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha terus meningkat, sebagai upaya untuk menguasainya dan melakukan yahudisasi di sana.
Serangan-serangan ini mencapai puncak intensitasnya dengan berlanjutnya penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha, Kota Tua dan sekitar dua lokasi tersebut di Al-Quds.
Kebijakan pendudukan Israel terhadap Kota Suci dan kiblat pertama umat Islam ini dilakukan di atas dan di bawahnya.
Eskalasi serangan ini dilakukan pendudukan Israel sebagai upaya untuk melakukan yahudisasi dan menciptakan narasi yang mendukung klaim-klaimnya. Hal tersebut dilakukan melalui rencana-rencana permukiman yang dimulai dengan melakukan penyerbuan dan tidak hanya berhenti pada penggalian-penggalian dan pembuatan terowongan-terowongan di bawahnya.
Hingga tahun 2016, penggalian yang dilakukan pendudukan Israel di bawah dan sekitar Masjid al-Aqsha mencapai 70 penggalian. Kedalaman penggalian ini mencapai lebih dari 12 meter.
Untuk kedua kalinya dalam empat tahun terakhir, batu-batu berjatuhan dari dinding Masjid al-Aqsha. Khatib Masjid al-Aqsha, Syaikh Ikrima Sabri menyatakan kekhawatirannya.
“Penggalian yang dilakukan pendudukan Israel adalah sebab langsung terjadinya retakan dan kami khawatir terjadi longsor di Masjid al-Aqsha atau merusak pondasinya yang sudah terbuka.” kata Syaikh Sabri, dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Senin (27/6/2022).
Sementara itu, pakar dalam urusan al-Quds, Fakhri Abu Diyab, mengatakan, “Pendudukan Israel melarang renovasi Masjid al-Aqsha. Retakan yang nampak di kawasan barat masjid, sebabnya adalah penggalian dan pengambilan tanah serta batu, yang bertujuan untuk menghancurkan masjid dan memotong bagian masjid.”
Proses pengeboran dan penggalian telah mulai dilakukan oleh pendudukan Israel sejak mereka menduduki al-Quds pada tahun 1967. Yang pertama dilakukan adalah menghancurkan kampung al-Mughraba (sebelah barat masjid) dan tembok al-Burak, serta penghancuran peninggalan dan bangunan kuno peninggalan Arab dan Islam.
Meskipun demikian, Masjid al-Aqsha tetap dengan idenitas Islam dan Arabnya. Betapapun sengitnya eskalasi serangan yang dilakukan pendudukan Israel. (SF)