Menjadi Pemuda Yang di Rindukan Surga

 Menjadi Pemuda Yang di Rindukan Surga

Melihat kelakuan anak zaman sekarang, bikin mata tercengang, sesak nafas dan menggelengkan kepala tak kurang mengucap istighfar. Pasalnya majunya zaman saat ini, membuat moral individu semakin merosot terutama dari kalangan remaja atau pemuda. Kalo gak percaya coba aja ketik key word remaja di halaman internet, hampir yang keluar yaitu masalah-masalah yang dilakukan oleh para remaja, mulai dari tawuran, membuat kegaduhan, merokok, mabuk-mabukan, narkoba bahkan ironisnya melakukan seks bebas. Naudzubillah.

Entah dengan cara apalagi menghadapi kondisi anak zaman sekarang, tidak adanya batasan pergaulan membuat remaja bebas melakukan apapun yang di inginkan. Mereka berada pada tahap mencari jati diri, hatinya mudah sekali berubah dan sangat tidak menentu (labil). Maka jika tidak diarahkan dengan baik, hasilnya akan fatal.

Keluarga menjadi point pertama dalam membentuk pemuda yang baik, dimana sebagai benteng dalam menjaga dan menenamkan aqidah Islam. Pengawasan ada padanya, maka jangan biarkan anak dibebaskan begitu saja sebelum penuh keimanannya. Lingkungan menentukan tetap tidaknya pemuda memegang sendi-sendi Islam, dan hal itu tergantung dari apa yang diadopsi  oleh Negara yang di tempati.

Seperti yang kita ketahui, sekulerisme saat ini berdampak pada pembentukan moral pemuda. Liberalisme membebaskan segala apapun tanpa meilhat halal haram masuk ke Negeri ini. Melalui 3F (food, fun and fashion) pemuda dialihkan perhatiannya dengan menyibukkan pada kesenangan semata padahal dibalik itu justru kemerosotan yang didapatkan.

Dalam islam sendiri masa muda merupakan bibit yang harus dijaga dengan baik, masa dimana mereka dibekali aqidah yang kokoh agar kelak saat dewasa tidak akan mudah goyah keimannya. Berkaca pada zaman Rasulullah dan sahabat, justru pemuda jugalah yang memegang andil besar dalam menentukan dan memperbaiki suatu peradaban. Seperti Muhammad al Fatih yang namanya sangat dikenal sebagai pemimpin yang cerdas dalam membuat strategi perang, Konstatinopelpun takluk digenggamannya. Maasya Allah syurga pun akan menantikan dan rindu pada pemuda seperti ini.

Seperti itulah seharusnya seorang pemuda, jiwa yang sedang menggeloranya, jasmani yang kuat, ide-ide kreatif dan mengagumkan ada padanya. Pemuda harus berada digaris terdepan dalam menyuarakan kebenaran, walau tantangan datang sebesar apapun siap di hadapi. Semoga kita menjadi pionir pemuda yang Allah rindukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *