Lajang Tapi Mulia

 Lajang Tapi Mulia

CIVILITA.COM – Berhentilah menyesal menjadi lajang alias jomblo, karena lajang bukan aib. Bagi yang merasa biasa saja menjadi lajang, karena biasanya punya banyak teman sesama jenis, yang bisa mengeskpresikan kebebasan dan kreatifitasnya. Bagi jomblowers keberadaan pacar itu tidak harus, bahkan kalau ada kesempatan langsung menikah. Pacaran hanya membuang waktu, dan yang jelas adalah dosa. Pacaran juga sudah pasti buang uang, karena harus punya anggaran khusus biar pacaran mereka katanya awet.

Tapi kadang ada tuduhan miring bagi komunitas lajang. Tanpa bermaksud membela, tuduhan itu lebih sering dilontarkan karena negative thinking saja. Ada lajang yang tidak buruk seperti yang dituduhkan. Apalagi mereka yang bisa mengisi masa kesendiriannya dengan aktivitas mulia, seperti mengkaji Islam, dakwah.

Kalo ada yang bilang jadi lajang itu pedih. Itu sebuah kesalahan, karena melajang itu bukan dosa. Melajang itu bukan kutukan, postif thinking itu penting saja. Karena melajang itu pun karena kita masih punya keyakinan kalau jodoh di tangan Allah.

Bukan pula tidak berusaha mendapatkan jodoh. Pasangan tetap kita akan cari. Tapi yakin bahwa hidup ini pilihan, termask mencari jodoh pun bisa kita pilih. Jangan gara-gara takut dicap lajang, akhirnya cari pasangan hidup sekenanya, apalagi lewat aktivitas maksiat bernama pacaran!
Kita memilih melajang, karena kita berani memilih untuk tidak bermaksiat kepada Allah dalam urusan jodoh. Bukan gara-gara sakit hati sering diputuskan pacar. Sahabatku, benar-benarlah tulus melajang karena ingin Allah ridhlo terhadap ke-lajangan-an kita.

Bukan mau melestarikan status lajang. Bukan melarang untuk mencari pasangan. Tapi kalau pelepasan predikat lajang selalu berujung pada pacaran. No Way ! Lebih baik, tetap istiqomah menyandang status lajang, tapi mulia. Seperti pepatah bilang, biar jomblo asal selamat dari aktivitas maksiat. Allah berfirman “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan dengan rizki-Nya” (QS. An-Nur: 33). [LukyRouf]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *