Inilah Tips Berkurban Bebas PMK

 Inilah Tips Berkurban Bebas PMK

Ilustrasi

Jakarta (MediaIslam.id) – Berkurban tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini ada problem baru yang harus dihadapi terkait pemilihan hewan kurban. Yakni, Penyakit Mulut dan Kuku alias PMK.

Namun, hal itu bisa diatasi. Dokter Hewan dan Ahli Kesehatan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), drh. Denny Widaya Lukman memberikan tips pemilihan, penyembelihan hingga pengolahan daging hewan kurban bebas PMK.

“Pertama ketahui ciri hewan dengan PMK. PMK yang cenderung menjangkiti hewan ternak, seperti sapi, kambing, kerbau hingga domba, menimbulkan beberapa gejala seperti sariawan pada mulut, bibir, lidah dan dinding bagian dalam pipi, air liur yang berlebihan serta luka atau lepuh di atas dan celah di antara dua kuku,” kata drh. Denny dalam keterangannya seperti dilansir ANTARA.

Selain itu, kuku hewan yang terluka juga dapat terlepas apabila tidak diobati segera.

Kedua, pisahkan sapi dan domba karena domba cenderung tidak menunjukkan gejala jika tertular PMK. “Panitia kurban hendaknya memotong semua hewan sehat terlebih dulu,” kata Denny.

Hewan kurban dengan PMK yang bergejala ringan boleh dipotong dengan tetap memperhatikan kebersihan.

Limbah kotoran hewan yang sakit dibuang dengan ditanam di tanah atau dipisahkan pada tempat tertentu, lalu laporkan pada dinas penyelenggara peternakan dan kesehatan hewan agar segera memindahkannya.

Setelah itu distribusikan segera daging kurban. “Usahakan daging kurban diterima masyarakat yang membutuhkan maksimal lima jam setelah pemotongan,” katanya.

Hal ini untuk menghindari perubahan kimiawi pada daging dan berkembangnya bakteri.

“Daging juga dapat diolah menjadi kornet karena dari aspek keamanan pangan, pemanasan dalam proses produksi kornet dapat menginaktivasi virus,” kata Denny.

Masyarakat tidak perlu khawatir karena PMK tidak menulari manusia.

“Terkait pengolahan daging kurban, sebaiknya dimasak hingga matang agar mematikan bakteri/virus atau disimpan dalam freezer untuk mempertahankan kesegaran daging,” kata Denny.

Meski daging dibekukan, nutrisi daging akan tetap terjaga dan daging tidak mengalami perubahan kimiawi secara alami. [SR]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *