Ini Dia Masjid Besar Kelas Dunia Berarsitektur Unik

 Ini Dia Masjid Besar Kelas Dunia Berarsitektur Unik

CIVILITA.COM – Masjid menjadi saksi bisu perjalanan sejarah peradaban Islam. Diawali oleh Masjid Nabawi, di Arab Saudi pembangunan masjid kemudian dilakukan di berbagai tempat seiring meluasnya dakwah Islam. Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur masjid perlahan-lahan menyelaraskan dengan arsitektur bangunan modern.

Kini, disetiap negara di dunia terdapat masjid. Namun, tak semua masjid berkategori besar. Besar dalam arti dapat menampung banyak jama’ah. Hanya ada beberapa masjid besar yang terdapat di dunia. Masjid-masjid besar itu terdapat di negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Tak hanya besar, masjid-masjid itu juga memiliki ciri khas dengan arsitekturnya yang unik. Mana saja masjid besar yang memiliki arsitektur unik itu? Berikut di antaranya.

1. Masjid Haram Mekah, Arab Saudi

Masjid Haram merupakan masjid terbesar di dunia dengan luas area 365 ribu meter persegi. Masjid ini berukuran kecil saat pertama kali dibangun pada tahun 638 M. Tahun 691 M, masjid ini direnovasi dengan menambahkan dinding, sebuah minaret, dan mengganti bahan bangunan utama masjid yang semula dari kayu ke batu marmer.

Masjid ini mengelilingi Ka’bah, kiblat umat Islam yang terletak di Kota Mekah. Daya tampung Masjid Haram sebanyak 900 ribu jama’ah. Namun, saat musim haji, masjid ini mampu menampung sampai 4 juta jama’ah. Keindahan masjid kebanggaan Umat Islam dunia ini terletak dari bentuk bangunan dan interior ruangannya.

Dindingnya terbuat dari marmer membuat seluruh ruangan tampak berkilau. Kubah bagian dalamnya juga dihiasi dengan berbagai ukiran cantik. Saat ini, masjid bersejarah ini memiliki 9 buah minaret (menara masjid) yang terdiri dari 8 buah minaret tunggal di pintu masuk dan 1 minaret tunggal di arah barat daya Ka’bah. Selain itu, untuk kenyamanan para jama’ah haji, masjid ini dilengkapi oleh fasilitas modern seperti sistem drainase, penghangat lantai, pendingin ruangan, dan eskalator.

2. Masjid Nabawi Madinah, Arab Saudi
Masjid ini disebut Masjid Nabawi atau Masjid Nabi karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam sering menyebutnya dengan “masjidku”. Masjid yang terletak di Madinah ini merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah Masjid Quba. Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 × 50 meter, dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter. Seiring berputarnya waktu, masjid ini berkali-kali mengalami renovasi dan perluasan.

Renovasi pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 Hijriah. Kemudian renovasi kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 Hijriah. Pada tahun 1372 Hijriah, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia melakukan perluasan hingga masjid ini memiliki luas 6.024 m².

Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh Raja Fahd di tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m². Ditambah dengan lantai atas seluas 67.000 m² dan pelatarannya seluas 135.000 m². Masjid Nabawi dapat menampung sekitar 600.000 jamaah diluar musim haji. Saat musim haji masjid ini mampu menampung hingga satu juta jamaah.
Masjid Nabawi mempunyai 10 menara setinggi 104 meter.

Menara-menara ini dirancang sangat artistik dan dipuncaknya terdapat ornamen bulan sabit berbahan perunggu yang dilapisi dengan emas 24 karat. Tinggi dari lantai dasar sampai lengkungan lantai atas 5,6 meter dan pada batas-batas lengkungan itu dipasang lampu-lampu indah berkurung ornamen yang terbuat dari kepingan emas.

3. Masjid Muhammad Ali Pasha Kairo, Mesir
Masjid ini juga dikenal juga dengan sebutan Masjid Alabaster karena dinding masjid ini dilapisi alabaster, salah satu batu jenis marmer. Masjid yang terletak di Benteng Kairo, Mesir ini dibangun oleh Muhammad Ali Pasha, pemimpin Mesir modern, antara tahun 1830 M dan 1848 M. Masjid ini dibangun untuk mengenang Tusun Pasha, putra tertua Muhammad Ali yang meninggal pada tahun 1816 M. Masjid ini dapat menampung jamaah hingga satu juta orang.

Bangunan masjid memiliki dua buah menara yang ramping dan lancip yang mengapit sejumlah kubah kecil dan kubah utama. Tinggi kedua menara ini mencapai 82 meter. Sementara itu, bagian kubahnya terkesan megah dan tinggi, mirip dengan Masjid Aya Sofia di Istanbul, Turki. Ornamen-ornamen yang terdapat pada di dalam masjid mengadopsi gaya Prancis-Italia.

Di bagian tengah ruang shalat terdapat lampu-lampu gantung raksasa yang indah dan menawan dipandang. Bagian langit-langit puncak kubah (dilihat dari dalam) dihiasi empat pojok ukiran geometris dengan kaligrafi empat nama Khulafaur Rasyidin.

Selain itu, bagian lain dari Masjid Muhammad Ali Pasha yang juga sangat menawan adalah mimbar masjid. Mimbar ini bergaya Baroque yang sarat dengan dekorasi dan ornamen. Mimbar ini semakin memikat dengan ukirannya bercitra seni tinggi.

4. Masjid Istiqlal Jakarta, Indonesia
Masjid Istiqlal yang berarti Masjid Kemerdekaan merupakan masjid termegah di Asia Tenggara. Berdirinya masjid yang terletak di Jakarta ini berawal dari gagasan yang dicetuskan oleh KH. Wahid Hasyim, menteri pertama di Indonesia untuk urusan agama untuk membangun masjid besar nasional Indonesia. Lalu Presiden Indonesia pertama Soekarno menindaklanjutinya. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Soekarno tanggal 24 Agustus 1961.

Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban. Arsitek dipilih setelah pemerintah Indonesia melakukan sayembara. Luas Masjid Istiqlal sekitar 2,5 hektar dengan tinggi sekitar 55,8 meter. Masjid ini berdiri di area tanah seluas 9,5 hektar. Masjid ini mampu menampung 200 ribu jamaah.

Struktur Masjid Istiqlal menggunakan konstruksi baja dan beton. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter. Kubah ini disokong oleh 12 putaran kolom dan ruang salat, dikelilingi oleh empat persegi panjang dengan empat tingkat balkon. Tangga disetiap sudut bangunan memberikan akses ke semua lantai. Di dinding utama kiblat terdapat logam besar bertuliskan kaligrafi Allah di sisi kanan dan Muhammad di sisi kiri.

5. Masjid Hassan II Casablanca, Maroko
Masjid Hassan II merupakan masjid terbesar di Maroko. Masjid ini mulai dibangun tahun 1980. Bangunan masjid ini didesain oleh arsitek berkebangsaan Perancis Michel Pinseau. Dari sebuah sumber masjid ini disebut-sebut sebagai yang terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Kota Mekkah. Masjid ini memiliki minaret yang paling tinggi di dunia dengan ketinggian 210 meter (689 kaki) dan memiliki daya tampung jamaah 25.000 orang.

Masjid Hassan II berdiri megah di sebuah semenanjung hasil reklamasi dan menghadap ke perairan Atlantik. Pembangunan masjid ini terinspirasi oleh ayat Al Quran, “Singgasana Tuhan dibangun di atas air.” Sebagian lantai di Masjid Hassan II menggunakan kaca. Sehingga setiap jamaah yang shalat seakan-akan bersujud di atas laut.

Pesona masjid ini semakin terasa bila malam tiba. Di puncak menara terpasang sinar laser yang mengarah ke Makkah. Sinar laser ini menyala saat langit gelap. Masjid Hasan II ini juga dilengkapi dengan sentuhan modern seperti kubah yang bisa bergerak, pemanas lantai, anti gempa bumi, dan pintu elektrik. [Muis, dari berbagai sumber]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *