Dears Jilbaber Kerudungmu Bukan Jilbab
CIVILITA.COM – Jilbab itu bukan kerudung. Kerudung sudah dijelaskan dalam Al Qur`an surah An Nuur 31 disebut dengan istilah khimar (jamaknya : khumur), bukan jilbab. Jilbab itu seperti diterangkan dalam surah Al Ahzab : 59, yakni baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
Ada mispersepsi, bahwa busana muslimah yang penting sudah menutup aurat, masalah mode, potongan atau pake celana panjang, tidak masalah. Itu salah. Dalam masalah pakaian wanita, harus dibedakan antara pakaian wanita di dalam rumah (kehidupan khusus) dengan di luar rumah (kehidupan umum). Aurat wanita seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan dua tapak tangannya. Maka lehernya, rambutnya adalah aurat, bagi bukan mahram, meski hanya selembar rambut. Semua aurat itu yang wajib ditutupi. “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (QS. An Nur 31).
“Wa laa yubdiina ziinatahunna” adalah wa laa yubdiina mahalla ziinatahinna (janganlah mereka menampakkan tempat-tempat atau anggota tubuh yang biasa dikenakan perhiasan). “illa maa zhahara minha” (kecuali yang (biasa) nampak) anggota tubuh yang boleh tampak adalah wajah dan kedua tapak tangan (Al-Albani, Muhammad Nashiruddin).
Untuk pakaian di luar rumah, maka wanita disamping menggunakan pakaian dalam, dia juga harus mengenakan Jilbab dan Kerudung. Di kitab Al Mu’jam Al Wasith-nya Dr. Ibrahim Anis, jilbab: “Ats tsaubul musytamil ‘alal jasadi kullihi” (pakaian yang menutupi seluruh tubuh). Jilbab disyaratkan harus terulur sampai ke bawah menutup kedua kaki. Allah SWT mengatakan: “yudniina ‘alaihinna min jalabibihinna”.
Banyak wanita mungkin sudah sadar bahwa aurat mereka harus ditutup. Tapi karena sekedar mengikuti mode, akhirnya malah salah kaprah dalam menutup aurat. Ada yang menutup aurat sekedar biar keliatan cantik, sekedar mengikuti mode kecantikan, tidak ada niat sama sekali ibadah kepada Allah. Ada yang menutup aurat sekedar menutup kepala dan rambut. Ditambah bajunya ketat dan lengan pendek, serta celana legging. Itu adalah model menutup aurat yang salah.
Ada yang menutup aurat karena tuntutan keadaan atau aturan di sekolah, dan di kantor. Bukan karena kesadaran dan niat. Kalau yang ini perlu restropeksi niat. Ada juga yang menutup aurat karena mengikuti mode yang lagi tren yang dipake para artis. Karena alasannya hanya mode, maka wajar jika boleh buka-tutup seenaknya.
Lalu ada juga yang menutup aurat karena alasan manfaat. Seperti misalnya, untuk menarik penggemar, fans, popularitas, dan tuntutan scenario. Jika ada yang melakukan hal seperti itu, maka bisa tidak terhitung niat ibadah, karena ibadah salah satunya adalah niatnya harus tulus ikhlas.
Dears, jilbaber. Jangan salah kaprah dalam beribadah dan jangan salah niat berjilbab. Pastikan bahwa setiap apa yang kita lakukan bernilai ibadah, termasuk salah satunya menutup aurat dengan jilbab yang sesuai dengan syariat berjilbab. [lukyrouf]