Belajar 6 Hakikat Hidup Bersama Al-Ghazali

 Belajar 6 Hakikat Hidup Bersama Al-Ghazali

CIVILITA.COM – Banyak orang yang sadar bahwa hidup didunia ini merupakan ujian. Kadangkala ujian itu datang dengan cara yang menyenangkan, adapula yang menyakitkan. Namun, tidak semua orang tahu dan sadar akan hakekat hidup ini. Maka, diperlukan ilmu pengetahuan untuk menyelami hakekat kehidupan, kemudian kesadaran yang akan membuat dirinya istiqomah dalam menghadapi berbagai ujian itu.

Alkisah, suatu hari Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu, Imam al Ghazali bertanya tentang enam hal. Pertama, “Apa yang paling dekat dengan kita di dunia ini?”

Murid-muridnya  menjawab, “Orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya”.

Imam al Ghazali menjelaskan semua jawaban itu benar. Namun, yang paling dekat dengan kita adalah “Mati”. Sebab, itulah yang dijanjikan Allah Swt, bahwa setiap yang bernyawa, pasti akan mati. (Qs. Ali Imran : 185).

Kemudian Al Ghazali bertanya lagi, “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”

Murid-muridnya menjawab, “Negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang.”

Lalu Imam al Ghazali mengatakan, bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar, tapi yang paling benar adalah “Masa lalu”.Masa lalu tidak akan pernah kembali, sedangkan manusia tidak akan mampu kembali ke masa lalu atau mengubah masa lalu. Oleh sebab itu, kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama.

Pertanyaan ketiga, “Apa yang paling besar di dunia ini?”

Murid-muridanya menjawab, tapi Imam al Ghazali mengatakan, bahwa semua jawaban itu benar, tapi yang paling besar di dunia ini adalah “Nafsu” (Qs. Al A’raf : 179). Hawa nafsu itu senantiasa memerintahkan kepada perbuatan yang yang buruk.

Keempat, “Apa yang paling berat di dunia ini?”

Ada murid-murid yang menjawab, “Besi dan gajah”.

Imam al Ghazali mengatakan, bahwa semua jawaban itu benar, tapi yang paling berat adalah “Memegang amanah” (QS. Al Ahzab : 72). Tumbuh-tumbuhan, bintang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah Swt meminta mereka untuk menjadi khalifah di dunia ini.

Namun, manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah, sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena tidak dapat memegang amanahnya. Maka, kepemimpinan itu berat, kerena kepemimpinan itu amanah.

Barangsiapa mampu menjalankannya, ia akan menjadi satu di antara tujuh golongan yang mendapatkan perlindungan dari terik matahari di hari akhir. Namun, siapa yang lalai menjalankannya, maka ancaman sangat berat.

Kelima, “Apa yang paling ringan di dunia ini?”

Ada yang menjawab, “Kapas, angin, debu, dan daun-daunan.”

“Semua itu benar,” kata Imam al Ghazali. Namun, yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan shalat. Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan shalat. Gara-gara bermain, kita meninggalkan shalat. Gara-gara kesenangan, kita meninggalkan shalat. Gara-gara hobi, kita meninggalkan shalat. Terlalu mudah bahkan kita meninggalkan shalat. Padahal, shalat merupakan tiang agama.

Keenam, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “Pedang.”

Imam al Ghazali membenarkan, tapi yang tepat menurut beliau, benda paling tajam adalah “Lisan manusia”. Karena melalui lisannya itu, seseorang bisa menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya. (Bunyanun Marsus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *