Beginilah Seharusnya Mindset Tentang Cinta

 Beginilah Seharusnya Mindset Tentang Cinta

CIVILITA.COM – Cinta adalah sebuah anugerah yang terindah yang diberikan oleh Allah kepada semua Mahluk-Nya, nggak terkecuali remaja muslim. Tentu saja, karena Allah adalah Sang Pencipta, maka Allah pastinya juga memberi guidance (tata aturan) kepada manusia.

Logikanya, sama dengan kita beli handphone, maka di box-nya biasanya disertakan manual book-nya, agar kita menjalankan handphone itu sesuai dengan instruksi di buku tersebut. Selama mengikuti aturan manual book, maka selama itu pula kita tidak akan salah pencet tombol hanpdhone kita.

Nah, klop dengan hal itu, Allah pun juga sudah memberi aturan untuk manusia yang juga pastinya aturan itu berlaku sepanjang masa. Dan selama manusia berpegang pada aturan yang Allah berikan (Al-Qur’an dan Hadits), maka tidak akan tersesat selamanya, karena Rasulullah Saw sudah ngasih jaminan mutu dalam sebuah haditsnya :

“Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah dan sunnah Rasulullah Saw” (HR. Muslim).

Dalam urusan cinta, mindset kita tentang cinta, ada beberapa rumus yang harus kita tanamkan:

(1) Cinta itu fitrah dan manusiawi, tidak ada orang yang bisa menolak untuk jatuh cinta.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS.Ali Imron 14);

(2) Yang bisa dilakukan oleh manusia, terhadap cinta adalah menahannya atau mengaturnya sesuai dengan aturan Allah

“Katakanlah: “Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik” (QS. At Taubah 24);

(3) Cinta tidak selalu identik dengan pacaran, cinta bisa berupa yang lain atau kepada yang lain;

Seorang Mukmin memiliki ikatan keimanan sehingga mereka menjadi laksana saudara (QS. Al-Hujarat: 13), dan cinta yang meluap sering kali menjadikan seorang Mukmin lebih mendahulukan saudaranya daripada dirinya sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan (QS. Al-Hasyr: 9).

“Perumpamaan kasih sayang dan kelembutan seorang mukmin adalah laksana kesatuan tubuh; jika salah satu anggota tubuh terasa sakit, maka akan merasakan pula tubuh yang lainnya: tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

(4) Pacaran adalah illegal love alias melanggar aturan Allah

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra 32).

Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, janganlah sekali-kali ia berkhalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya karena yang ketiga diantara keduanya adalah setan” (HR. Abu Dawud, Ahmad).

Wallahu’alam [lukyrouf]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *