200 Hafidz RA Hingga MA di Yogyakarta Diwisuda
CIVILITA.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mewisuda 200 siswa madrasah penghafal (hafidz) Alquran di DI Yogyakarta (DIY), Kamis (17/12). Sebanyak 200 siswa ini berasal dari jenjang pendidikan Rhaudatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di Yogyakarta
Siswa hafidz ini terdiri atas sembilan siswa RA hafal juz 30, 29 siswa MI hafal lima sampai 30 juz, 31 siswa MTs hafal 20 hingga 30 juz, dan 131 siswa MA hafal 30 juz.
“Ini sungguh prestasi dan kemampuan yang luar biasa karena tidak semua orang bisa melakukannya (hafal Alquran-red),” ujar Lukman dalam sambutannya.
Menurutnya, untuk mencetak kader kyai dan ulama secara khafah dibutuhkan generasi yang paham dan hafal Alquran. Program tahfiz madrasah merupakan jawaban atas krisis ulama yang akan datang karena modernisasi dan globalisasi tersebut.
“Dewasa ini maraknya kemerostan moral dan karakter bangsa terjadi karena masyarakat Muslim mulai enggan mengkaji dan mengaji Alquran. Alquran cenderung tidak dibuat pedoman hidup dan hanya menjadi penghias rumah”, katanya.
Lukman mengatakan surau, mushala, dan masjid harus dihidupkan kembal dengan kegiatan tadarus. Selain itu, Lukman mengatakan, wisuda hafiz quran ini juga memperkuat komitmen pihaknya dalam memberantas buta huruf Alquran. “Buta huruf Alquran bukan hanya tidak bisa baca tulis, tapi juga buta isi atau kandungan Alquran juga,” katanya.
Upaya pemberantasan buta huruf Alquran, Menag mengatakan, merupakan tanggung jawab bersama. Menag meminta wisudawan untuk konsisten dalam mengajarkan Islam moderat atau ramah dan bukan Islam pemarah. “Kita harus menjaga Alquran dari kepunahan. Mengkaji dan membaca Alquran setiap habis Maghrib harus terus dilakukan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag DIY Nizar Ali mengatakan, DIY memliki 21 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), 148 MI swasta, 35 MTs Negeri, 62 MTs swasta, 15 MA Negeri dan 35 MA swasta. Jumlah siswa seluruh madrasah tersebut sebanyak 46.746 siswa.
“Ini sangat membanggakan karena jumlah siswa madrasah di DIY cukup banyak dibanding daerah lain,” katanya. Wisuda hafidz sendiri, menurutnya, merupakan tindak lanjut dari program madrasah hafidz yang dicanangkan kementerian pada 2014 lalu. [MSR]